APRESIASI
APRESIASI
KARYA SENI MURNI LUKIS
Judul : Kakak dan adik
Karya : Basuki Abdullah (1978)
Ukuran : 79 Cm x 66 Cm
Teknik : Oil paint on Canvas
Merujuk pendapat Herri Soejarwanto pelukis realis Indonesia
yang berasal dari Surakarta, dan pernah mengenyam pendidikan melukis di sanggar
Pejeng milik Dullah “Lukisan realisme
adalah lukisan yang menggambarkan, melukiskan, menceritakan, berbicara tentang
sebuah realita, kenyataan dalam kehidupan seseorang maupun realita yang hidup
dalam masyarakat”, maka sangatlah tepat jika sebagian orang berpendapat bahwa Basuki Abdullah Adalah pelukis relisme.
Hal ini dapat saya simpulkan setelah melihat lukisan karya Basuki Abdulah di atas,
yang menggambarkan atau melukiskan sebuah kenyatan yang masih banyak dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari di daerah pedesaan di Indonesia. Anak
sekecil ini harus mengambil alih sebagian peran seorang ibu untuk mengasuh
adiknya.
Lukisan ini mengingatkan pada peristiwa masa kecil saya, gara-gara adik
saya menangis dan saya kedapatan oleh ibu sedang asik bermain sendiri tanpa
mempedulikan adik saya, maka saya mendapat hadiah “jeweran” dari ibu. Subjek Matter pada lukisan tersebut menggambarkan anak yang masih kecil yang seharusnya masih dalam asuhan ibunda akan tetapi harus menjadi pengasuh bagi
adiknya, hal ini juga harus saya kerjakan pada masa kecil saya, karena keluarga
saya adalah keluarga besar, saudara saya berjumlah 7 orang. Sebuah keluarga
dengan anak 8 orang yang usianya hanya berselisih rata-rata 2 tahun, dapat kita
bayangkan betapa sibuknya seorang ibu, hal itu memaksa anak-anaknya yang lebih
besar harus mengambil alih sebagian peran ibu dalam keluarga.
Lukisan ini dibuat dengan menggunakan cat minyak, keindahan pada lukisan
ini terparpancar karena teknik melukis yang sangat tinggi yang dimiliki oleh
Basuki Abdullah si pelukis istana, saya kira kita semua sepakat tentang hal
ini. Dengan sapuan kuas yang lembut dengan didukung kepekaan estetika sang
pelukis maka terciptalah sebuah lukisan yang mempesona ini dan membawa kita ke
masa silam. Selain itu kemampuan penggunaan warna yang nyaris sempurna maka lukisan tersebut tampak
sangat naturalis.
Adapun sebagai pembuktian kemampuan melukis sang Maestro adalah
pernah menjadi juara dalam sayembara
melukis yang diadakan oleh pemerintah Belanda pada acara penobatan Ratu
Yuliana pada tahun 1948 dengan mengalahkan 87 pelukis Eropa. Sejak itu pula
dunia mulai mengenal Basuki Abdullah, putera Indonesia
yang mengharumkan nama Indonesia. Selama di negeri Belanda
Basuki Abdullah sering kali berkeliling Eropa
dan berkesempatan pula memperdalam seni lukis dengan menjelajahi Italia
dan Perancis
dimana banyak bermukim para pelukis dengan reputasi dunia.
Basuki Abdullah banyak
mengadakan pameran tunggal baik di dalam negeri maupun di luar negeri, antara
lain karyanya pernah dipamerkan di Bangkok
(Thailand),
Malaysia,
Jepang,
Belanda,
Inggris,
Portugal
dan negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan
Basuki Abdullah. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri,
diantaranya beberapa tahun menetap di Thailand
dan diangkat sebagai pelukis Istana
Merdeka dan sejak tahun 1974 Basuki Abdullah menetap di Jakarta.
Melihat segudang
prestasi yang dimiliki, maka sudah selayaknya bila Basuki Abdullah kita sebut
sebagai salah satu maestro seni lukis Idonesia.
Comments